STMIK PRINGSEWU
– Untuk menciptakan hasil penelitian yang baik, benar dan bermanfaat
serta mampu bersaing baik ditingkat Nasional maupun Internasinal, dan
dalam rangka menyongsong seleksi proposal penelitian tingkat nasional
(DIKTI), maka Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STMIK
Pringsewu menyelenggarakan Seminar dan Workshop Strategi Penyusunan
Proposal Hibah (Handal & Kompetitif), acara tersebut dibuka secara
langsung oleh Ketua Yayasan Bapak DR. H. Fauzi, S.E., M. Kom., Akt., CA pada Kamis, (3/3) di Auditorium Lt. 2 STMIK Pringsewu.
Undang-undang
No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menyatakan dengan tegas bahwa
Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat
pendidik, dan sebagainya. Dengan demikian, dosen dituntut menguasai
berbagai kemampuan profesional antara lain kemampuan dalam melakukan
penelitian. Disamping itu juga dituntut untuk menguasai teknik
penyusunan proposal.
Metodologi Penelitian adalah
ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang melakukan penelitian. Begitu
beragamnya metode penelitian yang dapat digunakan dalam penelitian,
membuat para akademisi, peneliti, maupun praktisi bisnis harus cermat
dan tepat dalam memilih. Disamping itu para peneliti juga di tuntut
untuk menjalankan kegiatan penelitiannya secara akuntable. Oleh karena
itu dosen perlu mengetahui dan memahami.
STMIK Pringsewu
berupaya menjadikan manusia yang benar-benar manusia yang bermanfaat
untuk diri dan lingkungannya. Di sisi lain pada era pendidikan modern
Perguruan tinggi di tuntut untuk meningkatkan kuantitas maupun kualitas
risetnya, maka diperlukan jumlah dan mutu penelitian ilmiah oleh dosen
dalam jumlah yang maksimal.
Acara tersebut menghadirkan narasumber Citrawati Jatiningrum, S.E., M.Si (Mahasiswi S3 Universitas Selangor Malaysia) dan Satria Abadi, M.T.I (Mahasiswa S3 Universitas Selangor Malaysia) sekaligus dosen tetap STMIK Pringsewu.
Citrawati
menjelaskan makna dan hakekat penelitian : Metode berpikir kritis untuk
menemukan kebenaran & memperoleh pengetahuan, Studi hati-hati &
sempurna terhadap masalah, untuk mencari pemecahannya secara tepat,
Penyelidikan dilakukan sungguh-sungguh dalam waktu tertentu, Menggunakan
metode ilmiah berdasarkan fakta & bebas prasangka; dengan prinsip
analisis, hipotesis, ukuran obyektif, & teknik kuantitatif, Dapat
mengubah kesimpulan karena adanya aplikasi baru dalam penerapannya.
Sedangkan Satria menjelaskan secara detail teknik penyusunan proposal
hibah.(*na)
0 komentar:
Posting Komentar