Minggu, 01 Oktober 2017

STMIK-PERAN MAHASISWA DALAM MENSUKSESKAN PESTA DEMOKRASI

STMIK Pringsewu – Sabtu, (11/9) A. Andoyo, M.T.I (Ketua KPU Kabupaten Pringsewu) dalam acara Program Orientasi Studi Pendidikan Tinggi (POSDIKTI) STMIK Pringsewu menyampaikan tentang peran mahasiswa dalam mensukseskan pesta demokrasi.
Pemilu merupakan pintu gerbang untuk mewujudkan suatu pemerintahan yang mendapat legitimasi luas dari masyarakat. Jika pemilu dilaksanakan secara demokratis, adil, jujur, langsung dan rahasia, maka terwujudnya pemilu yang berkualitas sangat tergantung bagaimana tahapan-tahapan penyelenggaraan pemilu dilaksanakan secara baik. Tahapan tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
Seiring dengan semangat penyelenggaraan pemilu yang demokratis, maka pemilu adalah suatu kemestian dari suatu lembaga yang sangat vital untuk demokrasi. Suatu pemilihan yang bebas berarti bahwa dalam suatu jangka waktu tertentu rakyat akan mendapat kesempatan untuk menyatakan hasratnya terhadap garis-garis politik yang harus diikuti oleh negara dan masyarakat dan terhadap orang-orang yang harus melaksanakan kebijaksanaan tersebut.


Dalam rangka terwujudnya tata susunan masyarakat yang dijiwai oleh cita-cita Revolusi Kemerdekaan Republik Indonesia Proklamasi 17 Agustus 1945 sebagaimana tersebut dalam Pancasila dan UUD 1945, maka penyusunan tata kehidupan itu harus dilakukan dengan jalan pemilihan umum. Penyelenggaraan pemilihan umum itu tidak sekedar memilih wakil-wakil rakyat untuk duduk dalam lembaga permusyawaratan/perwakilan saja dan juga tidak memilih wakil-wakil rakyat untuk menyusun negara baru dengan falfasafah negara baru, tetapi suatu pemilihan wakil-wakil rakyat oleh rakyat yang membawa isi hati nurani rakyat (aspirasi) dalam melaksanakan perjuangan mempertahankan dan mengembangkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersumber pada proklamasi 17 Agustus 1945 guna memenuhi amanat penderitaan rakyat.
Pemilu diselenggarakan untuk menghindari terjadinya kekuasaan yang terpusat pada sekelompok orang tanpa mekanisme konstitusi yang jelas, sehingga ada kompetisi rasional, obyektif dan siap menang dan demikian juga siap kalah menjadi rakyat biasa . Oleh karena itu pemilihan umum merupakan salah satu sarana yang harus diadakan dalam negara demokrasi, untuk itu pemilu tidak boleh mengakibatkan rusaknya sendi-sendi demokrasi atau menimbulkan penderitaan rakyat melainkan harus menjamin suksesnya pemilihan umum. Suatu pemilihan umum yang demokratis pada prinsipnya harus mencerminkan aspirasi serta kepentingan masyarakat, oleh sebab itu maka asas-asas pemilu langsung, umum, bebas, dan rahasia, jujur dan adil harus dilaksanakan dengan baik.
Peran tokoh masyarakat adalah sangat strategis, dimana bangsa kita mempunyai karakter dalam kepemimpinan yang lebih bersifat paternalistik, yang lebih melihat sosok public figure sebagai panutan dan sangat ditaati petuah dan nasehat-nasehatnya, sehingga jika para tokohnya dapat menjaga martabat bangsanya dengan arif maka masyarakat secara umum akan mengikuti wawasan. Peran mahasiswa berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan, pelaksanaan dan pengawasan sesuai dengan levelnya. Mahasiswa bisa aktif dalam proses pemilu dengan pengawasan yang terlembaga melalui pemantau pemilu.
Ketua KPU Pringsewu A. Andoyo, M.T.I mengatakan, pemuda sebagai genarasi penerus bangsa agar ikut berpartisipasi mengawal jalannya pesta demokrasi tersebut bersama-sama dengan elemen masyarakat lainnya. Mahasiswa memiliki peran sentral yang sangat penting dalam mewujudkan demokrasi Indonesia yang berkualitas. Untuk itu, sebagai agent of change, mahasiswa diharapkan dapat menggunakan intelektualnya untuk menyelesaikan setiap permasalahan secara win-win solution. mengharapkan agar pemilih, khususnya mahasiswa dapat memanfaatkan kecerdasan emosional dengan memperhatikan nilai demokrasi serta karakter dan rekam jejak peserta Pemilu 2014 agar terlahir pemimpin yang amanah dan dapat membawa Indonesia menjadi negara yang lebih kuat.
Selain itu, Andoyo memperkenalkan Sebuah maskot didesain untuk menyemarakkan sebuah pesta demokrasi. Dalam hal ini “Si Balu” menjadi nama resmi maskot yang digunakan dalam rangka publikasi dan sosialisasi Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Pringsewu 2017 yang akan dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Pebruari 2017. Bambu sebagai icon Pringsewu. Memegang paku mempunyai filosofi pemilih yang cerdas dan tajam dalam memilih calon. Tulisan Pilkada Pringsewu, Rabu 15 Pebruari 2017 menyampaikan sosialisasi hari H pemilihan bupati dan wakil bupati pringsewu. Tas berisi perundang-undangan sebagai dasar KPU Pringsewu menjalankan pemilihan bupati dan wakil bupati tahun 2017.
Jadilah PEMILIH CERDAS DALAM PEMILU
Sikap pro aktif dibutuhkan sebagai bentuk partisipasi dalam Pemilu. Di antaranya memastikan nama sudah tertera dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Nama dapat dilihat di kelurahan atau situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) di data.kpu.go.id/dps.php
Kenali Calon
Sebelum memilih, pastikan rekam jejak calon yang akan dipilih, Riwayat hidup calon dapat berhubungan dengan latar belakang pendidikan, pekerjaan, aktifitas dalam masyarakat, kemungkinan terjerat perkara tindak kriminal atau pidana, pelanggaran hak asasi manusia (HAM), dan lain-lain. atau cek profil calon anggota legislatif situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) di dct.kpu.go.id/dps.php
Ketahui Program, Visi, dan Misi dari Calon dan Partai Politik
Sebelum menentukan pilihan di dalam Pemilu jangan lupa mengenal program, visi, misi calon dan partai Politik sejauh mana korelasi antara Riwayat Hidup Calon dan Partai Politiknya.
Diskusikan Pilihanmu dengan Berbagai Unsur Masyarakat
Setelah memperoleh informasi yang cukup mengenai visi, misi, dan program partai politik serta data mengenai riwayat hidup calon maka untuk mengenal lebih dalam, informasi yang telah diperoleh dapat didiskusikan pelbagai unsur di masyarakat. Data dan informasi itu akan makin diperkaya sehingga menjadi dasar yang kuat dalam menentukan pilihan.
Dalam menentukan calon yang akan dipilih tetap dibutuhkan sikap rasional seperti apakah program yang diusung sesuai kebutuhan masyarakat atau tidak. Dan apakah calon yang akan dipilih itu merupakan sosok yang dapat dipercaya dalam menjalankan program tersebut.
Bukan untuk MENANG atau KALAH MEMILIH adalah sebuah keberanian Menentukan MASA DEPAN kita.(*na)


0 komentar:

Posting Komentar